oleh, Joseph Prince
Saat Tuhan memberikan perjanjian baru oleh kasih karunia, Dia mengirimkan Yesus, Anak yang dikasihi-Nya, dan bukan memberikan suatu susunan hukum yang baru.
Jadi kasih karunia adalah seorang pribadi, bukan sebuah doktrin. Karena itu setiap berkat yang kita butuhkan tidak dapat dipisahkan dari pribadi Yesus!
Allah tidak memandang rendah kita, melihat kita berada dalam dosa-dosa kita, lalu kemudian melemparkan sebuah buku panduan. Tidak!Karena begitu besar kasih Allah kepada dunia sehingga Dia memberikan seorang pribadi bagi kita — Anak-Nya, Yesus Kristus.
Segala yang Anda
butuhkan sebenarnya adalah adanya Tuhan bersama dengan Anda karena Tuhan
sendirilah yang memberkati Anda dengan kebenaran, kekudusan,
kesuksesan, kemenangan, anugerah, memenuhi kebutuhan Anda, kesembuhan,
hikmat, dan masih banyak lagi!
Yesus adalah Sang AKU
1 Korintus 1:30Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Sekarang, hal itu sangat indah!
Perhatikan bahwa Tuhan tidak membuat hikmat terlepas dari Yesus. Dia adalah hikmat kita! Kita tidak memiliki penyucian atau kekudusan yang dibuat-buat ataupun bercacat. Yesus adalah kekudusan kita! Pribadi-Nya adalah penebusan kita!
Tuhan tidak mengatakan, “Aku akan memberi kesembuhan padamu,” atau “Aku akan menyediakan kesehatan untukmu.” Dia berkata, “AKU-lah kesehatanmu! AKU-lah kesembuhanmu!”Kesehatan, kesembuhan, pemenuhan kebutuhan dan penyediaan, bukanlah sekedar barang atau pemberian yang diberikan Allah pada Anda. Allah memberikan Yesus bagi Anda. Dialah segala yang Anda butuhkan.
Di Gunung Moria dimana Tuhan menyediakan domba jantan untuk menjadi korban menggantikan posisi Ishak, kita melihat sebutan pertama dari nama lain dari Allah — Yehova-Jireh. (Kejadian 22:1–14)
“Jireh” berarti “melihat dan menyediakan,” tetapi dalam bahasa Ibrani, arti secara literalnya adalah Tuhan, Yehova, adalah Jireh!
Sama seperti Anda tidak dapat memisahkan pengampunan dari sang pemberi ampun, Anda tidak akan memiliki kemakmuran bila terpisah dari Yehova. Dia adalah pemenuhan kebutuhan Anda, kemakmuran dan persediaan Anda!
Dalam Keluaran 15:26, kita temukan sebutan Yehova-Rapha ditempat dimana Tuhan membuat air pahit yang di Mara itu menjadi manis sehingga bangsa Israel dapat minum. Dalam bahasa Inggris, nama tersebut sering diterjemahkan sebagai “Tuhan yang menyembuhkanmu” tetapi dalam bahasa Ibrani, secara literal berarti “Akulah kesembuhan, Akulah kesehatan!”
Tuhan tidak mengatakan, “Aku akan memberimu kesembuhan,” atau “Aku akan menyediakan kesehatan bagimu!” Dia berkata, “Akulah kesehatanmu! Akulah kesembuhanmu!”
1 Samuel 15:29 mengatakan, “Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal…” Kata “mulia” disini, dalam bahasa Ibraninya adalah natsach, berarti “kemenangan yang tinggal tetap” — kemenangan abadi.
Perhatikan bahwa kemenangan itu adalah seorang pribadi – Tuhan itu sendiri. Bahkan kemenangan itu adalah Tuhan! Dia adalah kekuatan, keberhasilan dan kemenangan umatNya!
Apa pun situasi dalam hidup Anda, apa pun karier Anda, semua yang Anda butuhkan adalah Tuhan berada bersama Anda karena berkat tidak berada di perusahaan atau situasi Anda.
Kemakmuran Anda tidak tergantung pada hal-hal yang dapat berubah. Semua itu tergantung pada pribadi Tuhan Yesus yang tidak berubah, yang selalu sama baik kemarin, hari ini dan selamanya!
Jadi Anda lihat, ada sesuatu yang salah ketika seorang percaya hanya menginginkan pemberian, tetapi tidak punya hati untuk Sang Pemberi.
Hikmat Punya Dua Tangan, Jadi Peganglah Keduanya!
Banyak orang ingin kebijaksanaan. Banyak ingin memiliki kekayaan dan kehormatan, dan umur panjang. Tapi mereka tidak melihat bahwa hikmat adalah seorang pribadi, dan bahwa dengan berada dalam hadirat Tuhan-lah yang membuat Anda memiliki hikmat.Mereka juga tidak menyadari bahwa umur panjang tidak terpisahkan dari Dia yang adalah hidup. Yesus telah dijadikan hikmat bagi kita – dan Dia duduk di sebelah kanan takhta Allah. (Ibrani 12:2) Dia adalah hikmat sejati.
Dalam Alkitab, hikmat dikatakan memiliki dua tangan. Di tangan kiri adalah kekayaan dan kehormatan, dan di sebelah kanan adalah umur panjang. (Amsal 3:16) Jadi dalam Kristus ada kedua tangan hikmat - kekayaan dan kehormatan, serta umur panjang!
Dalam Ulangan 30:19, Tuhan berkata pada bangsa Israel, “kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk” dan kalau saja sebagian dari kita masih belum mengerti, Dia menambahkan,
Ulangan 30:19−20
19… Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu; 20…sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu… Lanjut umurmu itu adalah seorang pribadi! Tuhan adalah hidup dan lanjut umur Anda, dan dalam hadiratnya adalah kehidupan.
Kesalahan Salomo
Salomo berumur sekitar 20 tahun saat Tuhan menampakkan diri dalam mimpinya dan berkata, “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu?” Salomo menjawab, “Tuhan beri aku hikmat.” Dan Tuhan menjawabnya, “sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.” (1 Raja 3:12)Kebanyakan orang tidak memperhatikan bahwa Tuhan juga mengatakan hal ini:
1 Raja 3:13–14
13 Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan…14 Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan… sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu.
Perhatikan bahwa umur panjang — memperpanjang umur — mempunyai syarat? Tuhan mengatakan, “Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, maka Aku akan memperpanjang umurmu.”
Kita tahu bahwa hikmat Salomo tidak tinggal tetap dan ia menjadi sangat kecewa dalam tahun-tahun akhirnya. Berbeda dengan ucapan-ucapan bijaksana yang tercatat dalam Amsal, di Pengkhotbah ia menulis hal-hal seperti, “karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan.” (Pengkhotbah 1:18)
Dan dia mati muda — mungkin sekitar umur 60th. (1 Raja 11:42–43) Apa yang terjadi?
Sebaliknya, yang memberitahu kita bahwa banyak dari kita mengalami kematian dalam berbagai bentuk karena kita tidak sadar akan kehadiran Tuhan.Salomo berganti Tuhan dalam tahun-tahun terakhirnya. Dia lupa bahwa Allah adalah hikmat yang sejati, sukses, dan sumber.
Tanpa Tuhan, Sang Pemberi, karunia yang dia terima menjadi tidak memuaskan dan menjadi rusak. Salomo hanya memiliki tangan kiri kebijaksanaan. Dia tidak pernah punya tangan kanan, karena tangan kanan Allah adalah Tuhan kita Yesus Kristus dan Salomo telah melepaskan Tuhan.
Jadi Anda lihat, ada sesuatu yang salah ketika seorang percaya hanya menginginkan karunia, tetapi tidak punya hati untuk Sang Pemberi.
Ini bukan soal mempunyai pemikiran, “Cuma Yesus yang saya butuhkan, saya tidak perlu karier atau uang.” Ini tentang membuat Dia sebagai fokus hidup Anda.
Daud Tahu Siapa Sumber-Nya
Sekarang, Daud adalah seorang yang berkenan di hati Tuhan. (Kisah 13:22) Dia menghargai kehadiran Tuhan. Dia adalah seseorang yang sering berbicara kepada Tuhan. Dia menghargai kehadiran Allah. Ia bernyanyi di padang gurun di depan domba, di mana tak ada yang peduli keberadaannya!Dalam 1 Samuel 16:1–11, saat nabi Samuel datang untuk mengurapi salah satu dari anak-anak Isai, Isai bahkan lupa akan adanya Daud.
Daud ada di padang, menyanyikan mazmur pujian dan penyembahan “Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. (Mazmur 118:1) … Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup… (Mazmur 63:4)”
Tidak ada satu orang pun yang mendengarkan permainan kecapinya kecuali Tuhan. Hal itu bukanlah sebuah doktrin atau agama. Itu adalah sebuah hubungan! Saat Daud bertemu Goliat, meskipun dia saat itu masih sangat muda, dia tidak takut karena dia tidak memandang raksasa, tetapi memandang Tuhan:
1 Samuel 17:45–46
Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam… Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam… supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah.
Beberapa tahun kemudian, setelah Daud menjadi raja, dia melakukan perzinahan dengan Batsyeba, dia berdosa terhadap perempuan itu, terhadap suaminya dan rakyatnya. Tetapi saat Tuhan mengirimkan nabi Natan untuk memperingatkannya, Daud berlutut dan berkata, “Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa …” (Mazmur 51:6)
Dia sadar bahwa pribadi yang lebih terluka adalah Tuhan!
“Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu,” (Mazmur 51:13) adalah permohonannya. “Tuhan, jangan mengambil hadirat-Mu dariku. Itulah yang telah memberkati aku.”
Yang Diinginkan Tuhan Adalah Anda
Saat ini kita tidak perlu kuatir seperti Daud, karena kita tidak memiliki ketakutan bahwa Tuhan akan meninggalkan kita.Tuhan mengasihi kita dan Dia telah berjanji bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan dan membiarkan kita. (Ibrani13:5)
Tetapi terkadang kita meremehkan segala sesuatu. Kita lupa untuk menyadari kehadiran-Nya. Kadang kita lupa untuk berbicara dengan-Nya sampai pada hari Minggu bila kita pergi ke gereja, hal itu hampir sama seperti sekedar mengatakan, “Halo, Tuhan!”
Saat Anda mencintai seseorang Anda menghargai kehadiran orang tersebut. Anda mengharapkannya. Anda akan mempererat dan menyadarinya karena bagi Anda hal itu sangat berharga!
Memang mengetahui secara teori bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan atau pun membiarkan Anda itu baik, tetapi mempererat kehadiran-Nya dan menunjukkan pada-Nya bahwa Anda mempercayainya merupakan hal yang penting.
Tuhan cemburu terhadap kehadiran Anda. Dia mengasihi Anda. Dia ingin mempunyai hubungan pribadi dengan Anda. Dia tidak mengindahkan orang-orang tertentu saja, tetapi Dia mengindahkan mereka yang menghormati-Nya dan menghargai hadirat-Nya.
Tuhan juga tidak memberi sesuatu pada kita dengan menggunakan takaran dan dosis — Dia sendiri adalah kesembuhan Anda, pemenuhan kebutuhan Anda, hikmat Anda.
Jadi, semakin Anda menghargai kehadiran-Nya, semakin Anda akan melihat Dia menyatakan kemuliaan-Nya!
Saat puteri saya, Jessica, masih bayi, ada waktu-waktu dimana dia mengalami demam dan menangis sepanjang malam. Saya menumpangkan tangan beberapa kali, berdoa, mengusir penyakit… melakukan semua cara yang saya ketahui, tetapi tidak ada hasilnya.
Tetapi saat saya berhenti mencari kesembuhan dan mulai mencari Sang Penyembuh, segalanya berubah!
Saat fokus saya tidak lagi pada anak saya dan saat dalam pikiran saya Yesus menjadi semakin besar dibanding penyakit anak saya, saat itulah hasil yang diharapkan itu datang.
Carilah hadirat Tuhan! Dialah Yehova-Rapha, Dia sendiri adalah kesembuhan, dan kehadiran-Nya menyembuhkan Anda!
Hadirat Tuhan adalah Kesuksesan Anda
Sekarang mari kita melihat kisah tentang Yusuf. Dalam Kejadian 39:2, Alkitab mengatakan, “Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.”Kalau saja Anda bertanya-tanya, Yusuf saat itu tidak berada di posisi tinggi dalam suatu kantor dengan ruangan kantor yang luas serta memakai pakaian mahal.
Kejadian 39:1 memberi tahu kita, “Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.”
Kita sedang melihat seorang budak! Seorang budak muda yang berumur sekitar 17 tahun. Berdiri di pasar budak, telanjang untuk diperiksa kondisinya, tetapi Alkitab mengatakan Tuhan menyertainya, “dan dia adalah seorang yang berhasil.”
Bagaimanakah keberhasilan Yusuf?
Kejadian 39:3
3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya. Wow! Potifar melihat bahwa Tuhan menyertai Yusuf. Dia melihat bahwa Tuhan membuat semua yang dikerjakan Yusuf menjadi berhasil. Dia adalah seorang kafir tanpa sedikitpun kepekaan akan Tuhan dalam dirinya, tetapi dia bisa melihat hal tersebut!
Potifar melihat manifestasi kehadiran Tuhan dalam hidup budak itu. Tuhan tidak disana untuk sekedar menjadi pembonceng rohani! Saya percaya bahwa saat Yusuf menanam tomat, tomatnya lebih besar daripada milik orang lain. Saat dia menjinakkan kuda (orang Mesir terkenal karena kuda-kuda mereka), semua kuda meresponi dengan baik, sepertinya Yusuf bisa bicara dengan kuda. Budak muda ini mendapatkan kebaikan yang begitu besar dan bahkan menarik perhatian dari isteri tuannya!
Saya percaya bahwa Yusuf sadar akan kehadiran Tuhan karena saat isteri Potifar mencoba untuk menggodanya, dia menolak dengan berkata, “Bagaimanakah mungkin aku berbuat dosa terhadap Allah?” (Kejadian 39:7–9) Tidak ada seorang pun kecuali perempuan itu yang bisa mendengar jawabannya. Hal itu diucapkan bukan untuk kesombongan. Yusuf sebenarnya mengatakan, “Tuhan ada disini!”
Pengalaman Yusuf berikutnya membuktikan bahwa dia mempercayai Tuhan untuk setiap kebutuhan, hikmat, dan kesuksesannya. Dia menikmati pertolongan yang begitu besar dan mendapatkan kesuksesan sehingga menjadi tangan kanan Firaun!
Apakah Anda ingin mendapatkan kesuksesan seperti itu? Kalau begitu, jangan melupakan hal yang pertama — “Tuhan menyertai Yusuf.”
Pandanglah Yesus Saat Ini, Sekarang
Alkitab mengatakan bahwa Tuhan adalah penolong dalam kesesakan. (Mazmur 46:2) Saat Dia tiba di kubur Lazarus, Lazarus telah mati selama empat hari. Martha, saudara Lazarus, berkata pada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Dan saat Yesus memberi tahu dia bahwa, “Saudaramu akan bangkit,” dia menjawab, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” (Yohanes11:20–24) Dia menempatkan Yesus pada masa lalu dan masa yang akan datang, tidak menyadari bahwa kehadiran-Nya merupakan jawaban!Yesus menyatakan kepadanya, “Akulah kebangkitan dan hidup!” (Yohanes 11:25) Tuhan selalu AKU SAAT INI. Dia tidak Aku dulu atau Aku yang akan datang. Perhatikan dalam injil, tidak ada seorang pun yang sampai mati atau tetap mati dalam hadirat-Nya?
Sebaliknya, yang memberitahu kita bahwa banyak dari kita mengalami kematian dalam berbagai bentuk karena kita tidak sadar akan kehadiran Tuhan.
Kita tidak sadar bahwa Dia adalah pertolongan pada saat kita membutuhkan.
Jadi hargailah hadirat Tuhan sama seperti Anda menghargai kehadiran teman atau pasangan Anda. Jika Anda menikmati kehadiran, perkataan, percakapan dengan teman atau pasangan Anda, ekspresikan perhatian Anda! Jangan bertindak sepertinya mereka bagaikan perabot rumah! Bermain mata dengan isteri Anda dari seberang ruangan, sebelum melangkah pergi berlarilah masuk kembali untuk menciumnya. Katakan “halo” pada petugas lift atau pelayan pom bensin.
Saat berjalan di tempat yang ramai dan padat, katakan pada Yesus, “Wow, Tuhan, padat sekali hari ini!” Saudara, anda juga dapat mengatakan, “Tuhan Yesus, itu baru wanita yang cantik!”
Bagaimanapun juga, Dia yang menciptakan perempuan, dan Dia adalah kekudusan Anda! Bahkan bila ada sesuatu yang mengganggu Anda, katakan pada-Nya! “Tuhan, aku tidak suka yang dilakukan orang itu.”
Pandanglah kesegaran surga dari hal-hal yang kecil, seperti saat seorang anak kecil menoleh dan tersenyum pada Anda, atau saat Anda mendapatkan tempat parkir yang paling strategis. Hal-hal tersebut bukanlah kebetulan — Tuhan sedang berkata, “Hei, Aku bersamamu.”
Apapun yang terjadi, arahkan pandangan Anda pada Yesus. Sembahlah Dia. Kalau Anda tidak bisa bernyanyi, berbicara saja! Alkitab mengatakan, “Perkatakan pada dirimu sendiri mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani.” (Kolose 3:16) Berbicaralah pada Tuhan. Dia, hadirat-Nya, adalah jawaban Anda.
Temukan Peristirahatan dalam Hadirat-Nya
Dimanapun Tuhan berada dan dimanapun ada hadirat-Nya, disana ada peristirahatan.Sebuah peristirahatan tidak bergantung pada kekuatan alam atau situasi yang ada di luar.
Musa pernah berkata pada Tuhan, “jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu.” (Keluaran 33:13)
Tuhan menjawab,
Keluaran 33:14
14… “Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu." Dia yang berbicara pada Musa datang dalam rupa daging, berdiri diantara orang Yahudi pada zaman-Nya yang mempunyai beban berat karena hukum taurat dan peraturan-peraturan, dan berkata,
Matius 11:28
28 "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
Alkitab Amplified mengatakan — “Aku akan membuatmu beristirahat.” Dan dalam bahasa Yunani, secara literal berarti, “Aku mengistirahatkan kamu.”
“Marilah kepada-Ku,” kata Yesus. Bukan kepada suatu negara tertentu, atau sebuah gunung atau sebuah agama, tetapi pada Diri-Nya sendiri.
“Marilah kepada-Ku, dan hadirat-Ku akan membuatmu beristirahat. Dalam hadirat-Ku ada peristirahatan.”
Dimanapun hadirat-Nya nyata, disana ada peristirahatan. Iblis tidak dapat beroperasi dimana ada peristirahatan — daerahnya adalah kegelisahan, pergolakan dan tekanan.
Kita memiliki berkat-berkat yang dahsyat, karena kita bergantung pada Yesus yang hidup di dalam diri kita.
Karena kesembuhan, panjang umur, kemakmuran dan kesuksesan kita semuanya berdasarkan pada seseorang yang tidak tergoyahkan, penuh kuasa, penuh pengetahuan, terbaik dalam segalanya dan penuh kasih, kita memiliki jaminan yang tidak tergoyahkan! Kedamaian yang tak terungkapkan dengan kata-kata!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar